Kalau dari sisi cara menggunakan, menambahkan akun dan lainnya aplikasi yang ada rata-rata akan sama. LastPass Authenticator ( Android, iOS, dan Windows),ĭan masih banyak lagi.Microsoft Authenticator ( Android dan iOS).Sebenarnya, ada beberapa alternatif aplikasi yang dapat digunakan sebagai ‘pengganti' Google Authenticator, namun dapat menjalankan fungsi 2FA dengan cukup baik. ![]() Sedangkan, saya kebetulan menggunakan lebih dari satu ponsel, kadang bekerja dengan tablet, dan paling sering bekerja dengan laptop.Īplikasi 2FA yang dapat mendukung lebih dari satu piranti tentu menjadi pilihan yang paling masuk akal dan memudahkan. Karena, Google Authenticator hanya dapat digunakan dalam 1 piranti bergerak ( mobile) untuk Android atau iOS Lebih merepotkan lagi kalau ternyata piranti yang digunakan sampai hilang. Dalam kondisi seperti ini, cukup merepotkan. Google Authenticator sudah berhasil menjalankan fungsinya dengan sangat baik.Īda sedikit masalah ketika ponsel yang saya gunakan tidak dapat saya akses, misal karena kehabisan baterai, atau tidak sedang berada bersama saya. Sebelumnya, saya menggunakan Google Authenticator sebagai aplikasi 2FA. Bahkan, sudah lebih dari dua tahun saya menggunakan aplikasi ini. Untuk urusan sandi, walaupun hampir semua sandi menggunakan sandi yang sangat acak dan berbeda sandi antara satu layanan dan lainnya, saya sangat terbantu dengan aplikasi Bitwarden. Alih-alih hanya menggunakan kombinasi username dan sandi, ketika kombinasi autentikasi sudah dapat digunakan, saya perlu memasukkan kode autentikasi. Alasannya cukup sederhana: untuk menambah sedikit lapisan keamanan. Untuk beberapa layanan daring yang saya gunakan, hampir semua saya mengaktifkan fitur 2FA (Two-Factor Authentication) atau autentikasi dua faktor.
0 Comments
Leave a Reply. |